Friday, November 29, 2013

Artikel Bebas : "Semua Berawal dari Pendidikan"



Semua Berawal dari Pendidikan
     Perkembangan budaya global masyarakat dunia yang tengah menjalar di berbagai sendi kehidupan telah menggiring bangsa Indonesia ke dalam sebuah kebudayaan baru yang asing. Disadari atau tidak, kebudayaan asli bangsa Indonesia yang sebenarnya penuh dengan norma dan nilai-nilai tentang adat khas ketimurannya, kini semakin terkikis oleh kebudayaan asing. Wajah kebudayaan Bangsa Indonesia pun tidak terlihat berseri-seri lagi seperti dulu kala.

Fenomena tersebut terindikasi dari kebiasaan hidup mayoritas masyarakat Indonesia yang seolah-olah berkiblat kepada pola kehidupan masyarakat barat yang cenderung liberal. Kemajuan tekhnologi, komunikasi, dan ilmu pengetahuan merupakan pendukung kuat terjadinya fenomena ini.

Secara bijak, perkembangan dan percampuran dua kebudayaan tersebut haruslah membawa masyarakat Indonesia menuju sebuah pencerahan dan kemajuan, sehingga akan tercipta budaya berfikir baru yang jauh lebih maju dari sebelumnya. Tetapi, percampuran kebudayaan tersebut akan menjadi masalah besar bagi bangsa Indonesia, apabila tidak adanya filter kebudayaan dalam diri setiap individu dalam masyarakat Indonesia, yang mampu melindungi bangsa Indonesia dari pengaruh negativ budaya bangsa lain. Maka dalam hal inilah pendidikan dan pengetahuan sangat mutlak diperlukan untuk menciptakan suatu filter kebudayaan tersebut. Dengan demikian, kebudayaan Bangsa Indonesia akan terus berkembang, tetapi, tetap tidak kehilangan wajah aslinya.

Merujuk kepada hal-hal di atas, pendidikan merupakan modal dasar yang harus dimiliki oleh setiap manusia dalam rangka menjalani kehidupan sebagai individu dari suatu kelompok masyarakat, kemudian menjadi sebuah bangsa, dan Negara. Dengan adanya pendidikan yang kuat dalam diri  setiap individu, maka akan tercipta suatu pemahaman yang kuat terhadap nilai-nilai murni kebudayaan bangsanya sendiri. Akhirnya, individu-individu yang telah berkarakter kebangsaan tersebut akan berkelompok menjadi sebuah masyarakat yang majemuk untuk membentuk sebuah bangsa yang besar beratasnamakan suatu negara yang bangga terhadap budayanya sendiri. Dengan sendirinya, filter kebudayaan yang kuat pun akan terbentang diatas bangsa tersebut. 

Pendidikan bangsa merupakan sorotan utama dari masalah ini. Proses pendidikan dan penanaman moral, sikap, nilai, serta akhlak yang baik pada generasi muda akan menentukan keberhasilan bangsa ini kedepan. Tentunya, keberhasilan proses tersebut sangat tergantung kepada keluarga sebagai awal dari pembentukan karakter individu. Keluarga yang baik, secara sederhana akan memperkenalkan kepada individu atau anaknya tentang  nilai-nilai dan norma-norma yang sesuai, sehingga anak atau individu tersebut telah siap untuk bergaul dan bersosialisasi dengan lingkungan baru yang lebih luas. Setelah itu, lingkungan yang baik akan semakin  membentuk keperibadian yang baik dan kuat sebagai individu dari suatu kelompok masyarakat yang lebih luas lagi.

Sekolah sebagai sarana menuntut ilmu juga harus mampu mendukung proses pendidikan yang telah dilakukan sebelumnya terhadap individu tersebut, sehingga apabila sebuah lembaga pendidikan seperti sekolah tersebut telah mampu melaksanakan tugasnya, maka akan terlahirlah individu-individu yang siap untuk mengemban tugas sebagai penerus perjuangan bangsa. Tentu saja dengan bekal keperibadian dan kepercayaan diri yang kuat sebagai bangsa Indonesia.

Terlepas dari semua hal itu, untuk menjadi sebuah bangsa yang percaya diri dan bangga akan kebudayaan sendiri, bukan berarti harus menjadi bangsa yang tertutup, stagnan, dan tidak mau menerima kemajuan kebudayaan global yang ada. Tetapi, kemajuan kebudayaan global tersebut harus diterima secara selektif, sehingga akan berguna untuk memecahkan persoalan-persoalan bangsa dihari-hari kemudian.

Bangsa Indonesia tidak akan pernah kehilangan wajah aslinya dan Bangsa Indonesia pun akan lebih maju jika Bangsa Indonesia menghargai budayanya sendiri. 

Sumber : http://blog.makmalf.com/2010/02/contoh-artikel-bebas.html




Kalimat topik dari artikel di atas ada di paragraf pertama dan paragraf terakhir :
Paragraf pertama :
          Perkembangan budaya global masyarakat dunia yang tengah menjalar di berbagai
       sendi kehidupan telah menggiring bangsa Indonesia ke dalam sebuah kebudayaan baru yang
       asing. 
Paragraf terakhir :
            Bangsa Indonesia tidak akan pernah kehilangan wajah aslinya dan Bangsa Indonesia
       pun akan lebih maju jika Bangsa Indonesia menghargai budayanya sendiri. 




Apa itu Alinea

Siang para pembaca , kali ini saya akan menjelaskan mengenai Alinea .

 1. Pengertian Alinea
            Alinea merupakan kumpulan pikiran yang lebih luas dari kalimat , aline merupakan
     gabungan beberapa kalimat yang bisa menghasilkan gagasan atau ide pokok . Meskipun
     demkian, ada juga alinea yang hanya terdiri dari satu kalimat saja,

2. Macam-macam Alinea
   1. Alinea Pembuka
              Alinea pembuka merupakan bagian dari sebuah wacana atau karangan yang paling
       pertama kita temui. oleh           karena itu, sebaiknya alinea pembuka itu disusun secara
      menarik agar memunculkan rasa ingin tahu kepada para        pembaca.

   2. Alinea Isi
              Alinea isi merupakan suatu ide pokok beserta pengembangannya dalam sebuah wacana
       atau karangan. Oleh            karena itu, alinea isi merupakan bagian yang esensial dalam
       suatu wacana atau karangan. Maksudnya adalah            alinea isi menjelaskan dengan cara
      menguraikan bagian-bagian ide pokok tersebut.
 
   3. Alinea Penutup
              Alinea penutup merupakan alinea-alinea yang mengakhiri atau menutup suatu wacana
       atau karangan. Alinea          ini merupakan kebulatan dari masalah-masalah yang
        dikemukakan pada bagian wacana atau karanan sebelumnya.           Selain itu alinea penutup
       juga harus mengandung kesimpulan yang benar-benar mengakhiri uraian wacana atau         
       karangan tersebut.

3. Syarat-syarat Pembuatan Alinea
   1. Kalimat Pokok
              Biasanya diletakkan pada awal paragraf, tetapi bisa juga diletakkan pada bagian tengah
       maupun akhir             paragraf. Kalimat pokok adalah kalimat yang inti dari ide atau gagasan
       dari sebuah paragraf. Biasanya berisi        suatu pernyataan yang nantinya akan dijelaskan
      lebih lanjut oleh kalimat lainnya dalam bentuk kalimat               penjelas.
 
   2. Kalimat Penjelas
              Kalimat penjelas adalah kalimat yang memberikan penjelasan tambahan atau detail
       rincian dari kalimat pokok suatu paragraf.

4. Macam-macam Kalimat topik
   1. Paragraf induktif merupakan paragraf yang kalimat utamanya terletak di akhir paragraf.
       Contoh : Padalah DPRD Surabaya sudah memproduksi banyak perda. Bila dihitung dari
                     awal 2012, jumlah perda yang di sahkan DPRD mencapai belasan aturan.
                     Namun, sampai kini tak pernak ada proses pengenalan kepada masyarakat.
  
   2. Paragraf deduktif merupakan paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal paragraf.
      Contoh : Pos kesehatan di pasar itu memang di khususkan melayani pedagang dan pembeli.
                   Pedagang tidak akan khawatir meninggalkan dagangannya karena hanya
                   berobat masih di kawasan pasar. Mereka dapat antre  saat sepi pembeli.

5. Perkembangan Alinea
    a. Metode Definisi
           Yaitu usaha penulis untuk menerangkan pengertian/konsepistilah tertentu. Untuk dapat
        merumuskan definisi yang jelas, penulis hendaknya memperhatikan klasifikasi konsep
       dan penentuan cirri khas konsep tersebut.       
    b. Metode Proses
           Sebuah paragraf dikatakan memakai metode proses apabila isi alinea menguraikan suatu
         proses. Proses ini merupakan suatu urutan tindakan atau perbuatan untuk menciptakan
        atau menghasilkan sesuatu.
   
    c. Metode Contoh
               Dalam karangan ilmiah, contoh dan ilustrsi selalu ditampilkan. Contoh-contoh terurai,
          lebih-lebih yang memerlukan penjelasan rinci tentu harus disusun berbentuk
          paragraf.
   
    d. Metode Sebab-Akibat
               Metode sebab-akibat atau akibat-sebab (kausalitas) dipakai untuk menerangkan suatu
         kejadian dan akibat yang ditimbulkannya, atau sebaliknya. Factor yang terpenting
        dalam metode kausalitas ini adalah kejelasan dan kelogisan.

    e. Metode Perbandingan
           Kalimat topik berisi perbandingan dua hal, misalnya yang bersifat abstrak dengan yang
        bersifat kongkret. Kalimat topik tersebut dikembangkan dengan memperinci
        perbandingan tersebut dalam bentuk yang lebih detail.

Sumber : - http://riezkadiaries.blogspot.com
               - http://bhebehg.blogspot.com