Sunday, November 18, 2012

Perbedaan ps2 dan ps 3

Playstation 1 dulu begitu diidolakan sebelum kemunculan Playstation 2. Setelah Playstation 2 lahir, Playstation 1 cepat mati kutu meskipun ada beberapa yang masih memainkan Playstation 1, itupun  karena orang yang masih memainkan Playstation 1 tidak mampu membeli Playstation 2.. Kondisi sebaliknya terjadi saat ini. Kemunculan Playstation 3 belum lama ini tidak membuat Playstation 2 mati kutu. Sampai saat ini masih banyak rental, toko jual kaset dvd game Playstation 2 yang beroperasi.

Mengapa bisa begitu?
Karena :
1. Resolusi gambar & grafik Playstation 1 sangat berbeda jauh dengan Playstation 2 yang lebih hidup. Playstation 1 gambarnya tidak seperti hidup sedangkan Playstation 2 bisa dibilang sangat luar biasa....
2. Resolusi gambar & grafik Playstation 2 tidak jauh berbeda dengan Playstation 3, perbedaannya sangat tipis dibandingkan dengan PS 2 vs PS 1...
3. Harga Playstation 3 mencapai 8 juta rupiah sewaktu dilahirkan pertama kali, sekarang 4 - 5 juta rupiah, bandingkan dengan Playstation 2 yang ketika dilahirkan harganya hanya mencapai 3 juta lebih.
4. Harga kaset Playstation 3 yang begitu mahal (500ribu rupiah). Bandingkan dengan Playstation 2 yang harga kasetnya tempo dulu tidak pernah mencapai 100ribu rupiah.

Saat ini, sebagian besar orang tidak begitu menyukai Playstation 3 dibandingkan dengan rating Playstation 2 yang begitu dahsyat saat dilahirkan dulu.
Sebab - sebab orang tidak begitu menyukai Playstation 3 :
1. Harga console yang terlalu mahal, bagi orang kaya tidak masalah.
2. Harga kaset game yang 1 kasetnya mencapai 500ribu rupiah. Seandainya kaset PS 3 nya lecet atau rusak, nangis-nangis lo! Untuk kalangan menengah ke atas "no problem"
3. Teknologi PS 3 dengan PS 2 yang tidak terlalu jauh perbedaannya, kecuali PS 1 dengan PS 2 yang sangat jauh teknologinya.
4. Game online yang begitu populer saat ini
5. Bosan karena sudah lama main PS 2, lagian PS 3 gamenya juga ga jauh beda dengan PS 2.
6. Orang yang main PS 2 tempo dulu, sudah tumbuh dewasa, pasti memikirkan pekerjaan demi masa depan.

No comments:

Post a Comment